Info Kesehatan Berita & Kegiatan

Klinik Utama Rumah Terapi Stroke (RTS) terus berkomitmen meningkatkan mutu pelayanannya, khususnya dalam bidang fisioterapi. Salah satu bentuk nyata dari komitmen ini adalah keikutsertaan Doni Febri, A.Md FT, salah satu fisioterapis RTS, dalam program pelatihan intensif berskala internasional. Pelatihan ini berlangsung selama tiga minggu dan menghadirkan narasumber profesional dari luar negeri, membuka ruang pembelajaran baru yang tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga praktis dan aplikatif.

Langkah ini tidak hanya penting bagi pengembangan personal seorang fisioterapis, namun juga memiliki dampak luas terhadap standar layanan di institusi tempatnya bekerja. Dalam pelatihan tersebut, Doni mengikuti berbagai sesi mulai dari pengenalan kurikulum, penerapan standar internasional, hingga ujian kelayakan yang ketat. Pelatihan ini dilakukan melalui kerja sama dengan lembaga internasional seperti Institute for Physical Therapy Advancement (IPTA) dari Filipina, yang telah dikenal memiliki kualitas pendidikan dan pelati...

Sertifikasi fisioterapi sendiri merupakan sebuah pengakuan formal yang sangat penting bagi profesi ini. Ia menjadi tolok ukur kompetensi yang tidak hanya relevan di tingkat lokal, tetapi juga global. Dalam proses sertifikasi, peserta harus menunjukkan penguasaan teori serta keterampilan praktis dalam menangani pasien. Ini mencakup pengetahuan anatomi, patologi, teknik manual terapi, hingga etika profesi dan komunikasi terapeutik.

Dengan sertifikasi, seorang fisioterapis diakui telah memenuhi standar profesional dan siap untuk memberikan pelayanan yang aman, efektif, dan berbasis bukti. Ini tentunya sangat penting bagi pasien yang kini semakin selektif dalam memilih layanan kesehatan. Mereka ingin memastikan bahwa tenaga medis yang menangani mereka benar-benar kompeten dan tersertifikasi.

Bagi Doni, mengikuti pelatihan dan mendapatkan sertifikasi internasional adalah sebuah pencapaian dan juga tanggung jawab baru. Dalam keterangannya, ia menyampaikan harapannya agar ilmu yang diperoleh dapat diterapkan secara langsung dalam praktik harian di RTS, demi meningkatkan kualitas layanan kepada pasien. Ia juga menekankan bahwa pelatihan ini membuka cakrawala baru dalam memahami fisioterapi secara lebih mendalam dan kontekstual, terutama dalam menangani kasus-kasus yang kompleks seperti stroke, nyeri...

Pelatihan ini berlangsung dalam beberapa tahapan. Minggu pertama difokuskan pada orientasi dan pembekalan mengenai dasar praktik fisioterapi global. Peserta diajak memahami perbedaan sistem pelayanan antara negara dan mengkaji regulasi yang berlaku secara internasional. Minggu kedua diisi dengan sesi praktik intensif. Para peserta berkesempatan melakukan simulasi penanganan pasien, mencoba berbagai teknik ortopedi manual therapy, serta mendapatkan masukan langsung dari mentor asing. Adapun minggu ketiga me...

Program ini memberikan dampak langsung kepada RTS sebagai institusi. Dengan memiliki fisioterapis bersertifikat internasional, RTS memperkuat posisinya sebagai klinik yang mengikuti perkembangan global dalam pelayanan kesehatan. Ini sekaligus menunjukkan bahwa RTS bukan hanya tempat terapi, tetapi juga pusat pembelajaran dan pengembangan profesional berkelanjutan.

Dampak lain yang tidak kalah penting adalah kepercayaan dari pasien. Ketika masyarakat mengetahui bahwa RTS memiliki tenaga fisioterapi yang telah melalui pelatihan dan sertifikasi internasional, kepercayaan mereka terhadap mutu layanan klinik meningkat. Ini penting, terutama di tengah meningkatnya kebutuhan akan layanan rehabilitasi yang profesional dan sesuai standar.

Dalam pandangan dr. Ruhaya Fitrina, SpN (K), SubSp. NRE, program ini mencerminkan transformasi nyata dalam dunia fisioterapi Indonesia. Ia menyatakan bahwa pelatihan dan sertifikasi internasional tidak hanya meningkatkan kapasitas individu, tetapi juga menciptakan budaya profesionalisme baru dalam layanan terapi. Kolaborasi dengan mentor asing menjadi salah satu kekuatan utama dalam proses ini karena memperluas perspektif dan memperkaya metode pendekatan.

Melalui pelatihan dan sertifikasi ini, diharapkan tidak hanya Doni yang mengalami peningkatan kemampuan, tetapi juga seluruh tim RTS yang akan mendapatkan transfer ilmu secara langsung maupun tidak langsung. Doni sendiri mengungkapkan tekadnya untuk menjadi penggerak transformasi pelayanan fisioterapi di RTS.

Program seperti ini sepatutnya menjadi inspirasi bagi klinik-klinik lain di Indonesia. Ketika tenaga kesehatan terus mengembangkan diri, maka secara otomatis sistem pelayanan kesehatan juga akan ikut berkembang. Pelatihan internasional adalah salah satu jalur percepatan transformasi tersebut.

Kehadiran sertifikasi internasional bukanlah sekadar dokumen administratif. Ia adalah bukti nyata dari komitmen terhadap mutu layanan. Di tengah tantangan dunia kesehatan yang semakin kompleks, tenaga fisioterapi dituntut untuk terus adaptif, profesional, dan berorientasi pada hasil yang terbaik bagi pasien. Klinik seperti RTS menunjukkan bahwa dengan visi yang jelas dan investasi pada sumber daya manusia, layanan fisioterapi Indonesia bisa setara dengan standar global.

oleh : Andama Rizky Maulana, S.KM