Info Kesehatan Berita & Kegiatan

Minggu, 11 September 2025 | dr. Ruhaya Fitrina, S.pN (K), Sub.Sp NRE
WORKSHOP PEGAWAI KLINIK UTAMA RUMAH TERAPI STROKE

Dalam dunia pelayanan kesehatan, kualitas layanan tidak hanya ditentukan oleh kecanggihan alat medis atau keahlian dokter, tetapi juga oleh kesiapan seluruh tim klinik menghadapi berbagai situasi darurat. Klinik Utama Rumah Terapi Stroke (RTS) memahami hal ini dengan sangat baik. Oleh karena itu, pada 23 Februari 2025, klinik menyelenggarakan workshop kesehatan intensif selama satu hari penuh yang melibatkan seluruh pegawai—bukan hanya tenaga medis.
Workshop ini mengangkat tema besar: menciptakan lingkungan kerja yang sehat, aman, dan tanggap. Materi yang disampaikan mencakup Bantuan Hidup Dasar (BHD), penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), serta pencegahan dan pengendalian infeksi. Para narasumber yang hadir merupakan ahli di bidangnya, di antaranya dr. David, M.M dan Ns. Mulhendra, S.Kep, M.KM.
Meningkatkan Kapasitas Non-Medis, Meningkatkan Mutu Layanan
Dalam operasional klinik, tidak hanya dokter atau perawat yang memegang peranan vital. Staf administrasi, petugas kebersihan, resepsionis, dan keamanan juga merupakan bagian dari ekosistem pelayanan. Mereka kerap menjadi orang pertama yang berinteraksi dengan pasien, serta berperan besar dalam menjaga kenyamanan dan keselamatan lingkungan kerja. Namun, tidak semua pegawai non-medis memiliki latar belakang pendidikan kesehatan, sehingga pelatihan menjadi sarana penting untuk membekali mereka dengan keterampilan dasar penanganan darurat.
Dengan adanya workshop ini, seluruh pegawai—tanpa kecuali—dibekali pengetahuan praktis dan kesiapsiagaan yang dapat langsung diterapkan di lapangan. Tak hanya meningkatkan rasa percaya diri, pelatihan ini juga menciptakan rasa tanggung jawab kolektif terhadap keselamatan pasien dan sesama pegawai.
Pembukaan: Menegaskan Komitmen Manajemen
Workshop diawali dengan pembukaan oleh MC Andama Rizky Maulana, S.KM, dilanjutkan sambutan dari pimpinan klinik Alfa Husni Setya, ST, dan penanggung jawab pelayanan medis dr. Ruhaya Fitrina, Sp.N(K), Sub.Sp.NRE. Dalam sambutannya, mereka menekankan pentingnya kesiapsiagaan tim sebagai bagian dari standar layanan. Menurut dr. Ruhaya, kualitas pelayanan yang baik hanya bisa dicapai apabila seluruh pegawai paham tanggung jawab mereka dalam menciptakan lingkungan klinik yang aman dan siap siaga.
Materi Pelatihan: Komprehensif, Aplikatif, dan Tepat Sasaran
1. Bantuan Hidup Dasar (BHD)
Peserta workshop diajarkan teknik dasar dalam menangani situasi gawat darurat medis. Fokus utama adalah Resusitasi Jantung Paru (RJP), penanganan pasien tidak sadar, dan tindakan pertama untuk henti napas. Bagi staf yang sering berada di area publik seperti resepsionis atau keamanan, keterampilan ini sangat krusial. Tidak hanya sebagai bentuk respons cepat, tapi juga untuk memperpanjang harapan hidup pasien sebelum tim medis mengambil alih.
2. Penggunaan APAR
Kebakaran bisa terjadi kapan saja, dan sering kali terjadi akibat kelalaian atau kondisi teknis. Dalam sesi ini, peserta dilatih cara menggunakan alat pemadam api ringan, mengenali jenis kebakaran, serta melakukan evakuasi yang tepat. Simulasi dilakukan langsung di halaman klinik, dengan bimbingan dari instruktur berlisensi. Tujuannya sederhana: bila terjadi kebakaran, semua pegawai tahu apa yang harus dilakukan, bukan panik.
3. Kesiapsiagaan Bencana
Indonesia adalah negara rawan bencana, baik alam maupun non-alam. Maka, klinik pun perlu memiliki sistem tanggap bencana yang melibatkan seluruh elemen internal. Dalam sesi ini, peserta dikenalkan pada skenario tanggap bencana yang realistis: gempa, banjir, hingga kebocoran gas. Materi disusun merujuk pada Pedoman Nasional Penanggulangan Krisis Kesehatan. Tidak hanya teori, peserta juga melakukan simulasi evakuasi secara terstruktur.
4. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Dalam era pasca-pandemi, kesadaran akan pentingnya hygiene meningkat drastis. Sesi ini membahas strategi pencegahan infeksi di lingkungan klinik, termasuk protokol penggunaan APD, desinfeksi rutin, manajemen limbah medis, dan kebersihan tangan. Pegawai dilatih untuk memahami jalur penularan penyakit dan langkah-langkah pengendalian efektif. Sesi ini juga menyoroti bagaimana perilaku pegawai yang higienis berdampak langsung terhadap kesehatan pasien dan sesama rekan kerja.
Diskusi Interaktif: Ruang Belajar Bersama
Setelah tiap sesi materi, peserta diberi kesempatan untuk bertanya, berdiskusi, dan menyampaikan tantangan yang mereka hadapi selama bekerja. Diskusi ini berjalan dinamis, dan menjadi sarana pertukaran pengalaman antarpegawai dari berbagai divisi. Salah satu poin menarik yang muncul adalah pentingnya simulasi darurat dilakukan secara berkala, bukan hanya saat workshop.
Mengapa Ini Penting?
Klinik adalah institusi yang beroperasi 7 hari seminggu, dengan dinamika tinggi dan tekanan kerja yang tidak ringan. Tanpa kesiapan pegawai menghadapi keadaan darurat, risiko kecelakaan kerja dan pelayanan yang kurang responsif bisa meningkat. Oleh karena itu, pelatihan ini bukan sekadar formalitas, melainkan investasi strategis dalam membangun tim yang kuat, tangguh, dan profesional.
Pegawai yang dibekali keterampilan dasar darurat akan lebih siap menghadapi situasi tidak terduga. Mereka juga lebih sehat secara fisik dan mental, karena merasa dihargai dan diperhatikan. Hal ini berdampak langsung terhadap menurunnya angka absensi, meningkatnya kepuasan kerja, dan tentunya—kualitas layanan yang lebih prima untuk pasien.
Dampak Jangka Panjang: Menuju Klinik yang Tangguh
Melalui pelatihan ini, Klinik Utama Rumah Terapi Stroke menegaskan komitmennya untuk menjadikan keselamatan dan kesehatan kerja sebagai bagian integral dari sistem pelayanan. Dalam jangka panjang, pelatihan seperti ini akan:
Meningkatkan loyalitas pegawai karena merasa diperhatikan kesejahteraannya.
Mengurangi potensi insiden kerja dan biaya penanganan darurat.
Meningkatkan citra klinik sebagai institusi yang peduli terhadap kualitas sumber daya manusia.
Memberikan pelayanan yang lebih konsisten, aman, dan sesuai standar operasional prosedur.
Penutup
Workshop pegawai di Klinik Utama Rumah Terapi Stroke adalah bukti bahwa kualitas layanan lahir dari sinergi seluruh tim—bukan hanya dari ruangan praktik, tetapi juga dari kesiapan setiap individu dalam menjaga keselamatan dan profesionalisme kerja. Ketika setiap pegawai, dari level administrasi hingga medis, memahami dan siap menghadapi situasi darurat, maka klinik tidak hanya menjadi tempat pengobatan, tetapi juga zona aman dan manusiawi bagi siapa saja yang datang mencari pertolongan.

WORKSHOP PEGAWAI KLINIK UTAMA RUMAH TERAPI STROKE
Minggu, 11 September 2025 | dr. Ruhaya Fitrina, S.pN (K), Sub.Sp NRE
Membangun Tim yang Tanggap dan Profesional ...
Detail
AKREDITASI UTAMA: VALIDASI NASIONAL ATAS PELAYANAN KLINIK UTAMA RUMAH TERAPI STROKE
Minggu, 09 September 2025 | dr. Ruhaya Fitrina, S.pN (K), Sub.Sp NRE
...
Detail
TRANSFORMASI LAYANAN FISIOTERAPI MELALUI SERTIFIKASI INTERNASIONAL
Minggu, 09 September 2025 | Doni Febri, A.Md, FT
...
Detail
Reaksi Otak Saat Jatuh Cinta dan Patah Hati
Sabtu, 25 Mei 2019 | dr Ruhaya Fitrina, SpS
Sebagai regulator tubuh, otak mengalami perubahan besar ketika kita mengalami peristiwa jatuh cinta maupun patah hati. Berdasarkan sejumlah penelitian...
Detail
Neurorestorasi
Senin, 10 Desember 2018 | dr. Ruhaya Fitrina, Sp.S - RUmah Terapi Stroke Bukittinggi
Neurorestorasi adalah salah satu prosedur aktif untuk memperbaiki sistim saraf yang rusak baik secara fungsional maupun patologi...
Detail
Peringatan Hari Stroke Dunia
Senin, 29 Oktober 2018 | dr. Ruhaya Fitrina, Sp.S - RUmah Terapi Stroke Bukittinggi
Stroke adalah sindroma fokal neurologi yang terjadi mendadak yang disebabkan oleh gangguan pada pembuluh darah otak akibat prose...
Detail
Low Back Pain (LBP)
Minggu, 12 September 2018 | dr. Ruhaya Fitrina, Sp.S - Rumah Terapi Stroke Bukittinggi
Seperti gedung pencakar langit modern, tulang belakang manusia menentang gravitasi, dan kita adalah makhluk berkaki dua vertikal. Membentuk infrastruk...
Detail